Pengikut

Kamis, 30 Desember 2010

Muitis kala kehujanan

Di tengah gulita ku buru cahaya,
terasa sakit jatuh hanya di cerca dan puji,
ku coba lagi berlari di bawah guyuran hujan,
menikmati rintang,
tanpa peduli penghalang,
bahwa ku datang basah kedinginan penuh kesadaran,
Nyanyian burung pun
memberi arti lebih bagiku,

Lalu kau ada dengan senyuman,
memberiku makna pilihan,
di tambah ucapmu,
ku bangga bukan karena hasil yang kau beri,
namun karena jujurmu dalam menggenggamnya,
kini yakin mengokoh,
bahwa hanya ada satu di antara ribuan,
yang berani tegap menantang Dunia,
dan memecah keangkuhanya

2 komentar:

  1. Subhanallah sahabat ku... sungguh luar biasa kata-kata mu, aku terharu dan tersentuh membacanya ...

    kamu benar sahabat ku saat ini sangat jarang org yg berani tegap menantang Dunia, kebanyakan telah terperangkap oleh nikmat dunia..

    aku juga tidak tahu apakah aku termasuk di situ...

    semoga kita selalu menjdi org-org yg bertaqwa di sisi-Nya dan selalu menyebut nama-Nya...

    BalasHapus
  2. amien,. ya sob aku juga terharu dengan kisah hidupmu, hidup memang terkadang buas namun kita tetap punya tempat bergantung yaitu Allah, keep strugle!

    BalasHapus