Pengikut

Selasa, 21 Desember 2010

Dua Sejoli Yang Sedang Kasmaran

  Ada rasa tersendiri saat ku coba menulis tengah
malam tanpa menghiraukan kepalaku yang sakit entah ke berapa puluh kalinya, ah hidup hanya sementara terkadang bicaraku untuk menghibur diri sendiri di depan kaca malam (cermin khusus), sehingga menambah suasana kasmaranku lalu sederet pertanyaan menyapa apa salahnya jika semuanya ku rasakan entah prestasi, pengalaman aneh, ataupun masalahku di kampus, permasalahan yang ada di dalam otaku, Permasalahan bisnisku, permasalahan pribadi, permasalahan hati, permasalahan keluarga, dan masih banyak masalah menungguku kedepanya?,
lalu  terngiang peringatan di telingaku "cukup jangan jadi pengecut, apapun permasalahanmu hidup menunggu sikapmu!" lalu berharap semoga setiap masalah menambah sikap bijak, dewasa, dan berani untuk membentuk karakter ke arah masa depan yang lebih Indah dan tentunya di iringi dengan usaha.


cukup2! sebagai pemuda n pemudi yang mempunyai otak waras dan sangat bisa di gunakan pada masa sekarang, dan kita memang di tuntut kritis dan mampu memberi solusi..... sret2 (narik garis permaslahan yang mau di ulas, he2 baru mulai)
kepada semua pemuda-pemudi yang sedang mengalami dunia kasmaran di dunia emasnya (hayo pada ngaku..) ada banyak kisah tentang cerita kasmaran seperti kisah laila majnun, kisah bakkar sang pecinta, kisah seorang penguasa qais, kisah cinta antarah dan ablah, kisah cinta umar bin Abdul Azis dsb. bahkan di riwayat suatu saat ketika antarah berada di medan pertempuran ia teringat akan sang kekasih sehingga dia bersyair :
"ketika ku ingat dirimu, maka tombakku pun merasa dahaga dan kilau pedang pun meneteskan darah semangatku, lalu ku ingin mengecup pedang-pedang itu karenanya, dan kilauan pedang itu   bagaikan gigi-gigimu ketika engkau tersenyum"
mungkin anda setelah membacanya berpikir gila nih orang syair ampe segitunya, bagaimanapun syair di atas sudah cukup sebagai bukti bahwa kasmaran itu mempunyai kekuatan tersendiri bagi kita yang sedang merasakanya, masa muda adalah masa gejolak kasmaran membumbung tinggi, apalagi jika kita sudah menemukan orang yang kita cari maka pertanyaanpun datang akankah kelak dia benar-benar bisa menjadi pendamping ? , bahkan pada umumnya pemuda, dapat kita saksikan pada malam minggu mereka ramai berkeliaran dengan pujaan, mereka benar-benar menikmati masa mudanya, hal ini adalah kewajaran karena memang normal kan pasanganya masih lain jenis (yaiyalah he2).
  berbicara masalah kasmaran/ jatuh cinta/ bangun cinta/ (apalah yang kalian suka yang penting menjurus ke sana) hal ini merupakan fitrah untuk kita semua, Namun pertanyaan yang harus kita jawab dengan sikap adalah mampukah kita mengiringinya agar berjalan sesuai syari'at/pacaran setelah menikah?.
Banyak kekecewaan pada sebuah keputusan ketika memilih seorang pendamping tanpa di iringi rasa cinta. Seseorang yang memilih pasangan hidup hanya berdasarkan materi dan harta saja tanpa memperdulikan perasaanya ia akan benar-benar kecewa dan merasakan hambar dalam kehidupanya karena Cinta itu penguat ruh untuk bergerak, bahkan karena cinta seorang pecundang mampu menjadi pemenang.
dan yang terpenting adalah kita mampu mengatur hati kita mendapatkan keberuntungan berupa sempurnanya Iman, Rasulullah saw berpesan:
man ahabba lillahi wa abghodho lillahi wa a'to lillahi fa qod istakmala liman."Barang siapa cinta karena Allah, benci karena Allah memberi karena Allah sungguh ia telah menyempurnakan imanya (Hadist yang telah di sohihkan oleh albani)

masih penasaran tentang fitrah yang satu ini .... baiklah mari kita kutip dari orang nomer satu di dunia yaitu baginda Nabi Muhammad saw "pasca meninggalnya Ibunda kaum muslimin yakni khodijah r.a, suatu hari datang saudari ibunda khodijah mengucapkan salam ke rumah Rasul dan Rasulpun sangat terkaget-kaget lalu berucap "ya Allah" karena memang suara beliau mirip dengan istri pertama Rasul, lalu ada juga kisah yang membuat Ibunda Aisyah r.a cemburu setelah penyembelihan qurban Rasul berkata bagikan daging-daging ini pada saudara-saudara Khodijah maka spontan Ibunda Aisyah menjawab "Khodijah?" Rasul menimpali perkataan istrinya dengan berkata dia adalah orang pertama yang beriman kepadaku saat yang lain tidak.

Cinta merupakan sesuatu yang istimewa. Namun banyak orang melakukan kesalahan dalam menggiring perasaanya, Islam membolehkan seorang muslim memiliki cinta, bahkan seorang muslim sangat di anjurkan memillikki cinta.

Cinta yang sempurna adalah cinta yang dapat menggiring orang yang merasakanya ke arah lebih baik, menuju keridhoan Allah SWT dan membangun rumah tangga adalah salah satu tujuan utamanya.
semoga bermanfaat!

4 komentar: